Inilah Tanda dan Gejala Awal Kanker Pada Anak

Perbandingan antara darah normal (normal blood) dengan leukemia.

Perlu menjadi catatan khusus, menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013 menunjukkan bahwa kejadian kanker pada anak umur 0-14 tahun sebesar 16.291 kasus. Jenis kanker yang paling banyak diderita anak di Indonesia adalah Leukemia dan kanker bola mata (Retinoblastoma).

Sementara itu, Direktur Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Keseharan Republik Indonesia, dr. Lily S. Sulistyowati menyatakan, lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak yang datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Masih minimnya pengetahuan orang tua tentang kanker, menjadi salah satu penyebab keterlambatan itu. Padahal apabila dapat terdeteksi lebih awali, kanker pada anak dapat tanggulangi dengan pengobatan atau terapi yang lebih baik.

Berikut adalah beberapa gejala atau tanda awal kanker pada anak:

1. Pucat, memar/pendarahan dan nyeri tulang.
2. Terlihat adanya benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri dan tanpa demam. Atau adanya tanda-tanda infeksi lain.
3. Penurunan berat badan atau demam tanpa sebab yang jelas, batuk yang menetap atau sesak napas dan berkeringat di malam hari.
4. Perubahan-perubahan yang terjadi pada mata seperti terlihatnya manik putih, juling, hilangnya penglihatan dan memar/bengkak di sekitar mata.
5. Perut yang membuncit.
6. Sakit kepala yang menetap atau berat. Kemudian muntah, yang biasanya terjadi pada pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari.
7. Nyeri pada tangan, kaki atau tulang, sehingga mengalami pembengkakan tanpa riwayat trauma atau infeksi.

Perlu digarisbawahi, bahwa mengingat sebagian besar kanker pada anak adalah leukemia dan retinoblastoma, maka beberapa gejala atau tanda yang disebutkan di atas lebih mencerminkan gejala atau tanda yang mengarah pada kedua jenis kanker tersebut. Meskipun demikian, anak yang memiliki beberapa gejala atau tanda di atas tidak serta merta disimpulkan bahwa anak tersebut pasti menderita kanker. Penegakan diagnosa kanker tetap harus melalui pemeriksaan lebih lanjut, bukan semata-mata dari tanda atau gejala saja.

Tweet