Pencegahan dan Deteksi Dini, Prioritas Utama Pengendalian Kanker



Penyakit kanker di Indonesia menjadi masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan dan kematian akibat kanker cukup tinggi dan terus meningkat. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2013 menunjukkan tingkat prevalensi kanker mencapai 1.4 per 1000 orang, yang artinya ada 14 orang penderita kanker dalam setiap 10 ribu orang. Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan jenis kanker tertinggi pada perempuan, sementara pada laki-laki yang paling dominan adalah kanker paru dan kanker kolorektal. Pada kelompok anak, kasus kanker tertinggi adalah kanker darah atau leukemia dan kanker bola mata (retinoblastoma). Permasalahan kanker semakin besar karena sebagian besar kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut. Untuk itu, deteksi dini harus menjadi prioritas utama dalam penanggulangan kanker.

Penyakit kanker menimbulkan beban pembiayaan sangat besar dan menjadi permasalahan, baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Merujuk pada data BPJS Kesehatan tahun 2014, pembiayaan kanker menelan biaya sebesar 2,05 triliun rupiah. Dari sisi biaya, kanker menempati pembiayaan terbanyak ke-3 setelah penyakit jantung dan gagal ginjal.

Program pengendalian kanker diprioritaskan pada pencegahan dan deteksi dini kasus kanker tertinggi, yaitu kanker leher rahim dan kanker payudara, serta penemuan dini kanker pada anak. Deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asset), sementara deteksi dini kanker payudara menggunakan metode SADANIS (Pemeriksaan Payudara secara Klinis) dan SADARI (Pemerikaan Payudara Sendiri).

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, SpM (K), mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan dan lintas sektor untuk meningkatkan kampanye pencegahan dan deteksi dini kanker. Selain itu, Menkes berharap agar semua komponen memberikan dukungan kepada orang-orang dengan kanker dan keluarganya untuk terus bersemangat dalam berjuang melawan kanker, serta dukungan pula bagi para penyintas (survivor kanker) agar terus berkontribusi dalam upaya pencegahan dan pengendalian kanker. (Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016)

0 Response to "Pencegahan dan Deteksi Dini, Prioritas Utama Pengendalian Kanker"

Posting Komentar